10.5.13

Prolog Sang Pengantin Malam



    
Terlalu cepet sepertinya hari berganti, siang berlalu tanpa meninggalkan jejak
Mentari seperti dikejar bulan agar cepat berlalu, pagi pun tak berembun seperti sedia kala
Panasnya siang kini pun tak lebih panas dari pada suhu tubuhku ini.
Tak ada jejaknya bahwa mentari tadi tersenyum  .
Karna untuknya awan terus menutupi setiap cahaya tak peduli banyak hati yang memerlukan sinar hari ini
Dia berlalu begitu cepet, hingga setiap pesannya kepada dunia ini tak sampai
Angin yang mengiringinya dikala siang, hanya terasa pilu,
dia kehilangan sahabatnya.
Kini sang bulan menggatikannya, bersambut dengan binar cahaya redupnya
Tapi bintang selalu setia menemani setiap datangnya.
Berikan sesuana yang begitu istimewa untuk sesuatu yang sepi,
Semakin terasa, bahwa sang mimpi akan segera hadir, bersama suara binatang malam
Datangnya angin malam begitu terasa seakan dia menyapa, bahwa saat ini dia harus melengkapi semua temannya
Seakan malam ini mereka berpesta, diantara mereka yang tak pernah bercahaya.
Pantulan cahaya yang jauh sepertinya adalah dia yang sama
Tak terkabar dan tak bercerita, bahwa disana juga ada yang merasakanya
Dan siapa malam ini, adalah pengantin malam sambutnya
dia begitu akrab dengan pendampingnya, seakan tak terpisahkan
Karnanya ini adalah hal yang sudah seperti nafas,
setiap dia tarik pasti dia akan menghembuskan,
Tak ada yang setia bersamanya, hanya mengisi dan tak bertahan
Bulan berjalan, mencari mereka yang lain.
Yang pantas untuk menjadi pengantin malamnya saat ini.
Tergambar dia tersenyum dengan simpulnya yang tipis,
dan sepertinya saat ini akan semakin panjang.
Karna indra ini tak mau terhenti, dia terus merasa
Awan hitam menyatu, menjatuhkan air matanya disini
Bersama kilat petir, yang berdendang dengan suaranya
mengiringi sang pengantin malam ini.
Terdera dan seperti bahwa saat ini hanya itu yang dia miliki.
Tak ada siapapun, hanya berharap mentari segera datang!
membawakan semua harapan, dan menceraikan dia dengan sang malam.
hanya itu yang ditunggu.


0 komentar:

 

Rikho Sudarno Design by Ricoz71 © 2015