Tlah lama dia tertidur
Merebah dan mengadah
Matanya tanpa celah
Bibirnya hanya tersimpul
Dia menikmatinya
Bermimpi dan merasakan damainya
Angin bertiup disampingnya
Mengusik kulitnya yang kedinginan
Dia mencari teman
Dia menemukan teman imajinasinya
Bermain dan bercanda
Angin bertiup disampingnya
Mengusik persahabatan dalam mimpinya
Dan kini dia bersedih,
Karna sang fajar membangunkanya
Dia tau, berharapun pasti sia-sia
Angin bertiup disampinya
Dia kini merasakan betapa sepi hidupnya
Dia hanya bisa menulis,
Dia tak punya teman berbagi
Dia sendiri
Dia itu pemimpi
Dan dia sepi
0 komentar:
Posting Komentar